Wednesday 8 April 2020

akuntansi_akuntan

CARA MENGHITUNG JATUH TEMPO WESEL


Jangka waktu wesel biasanya dinyatakan dalam hari, walalupun ada juga yang dinyatakan dalam bulan. Apabila jangka waktu wesel dinyatakan dalam haari, maka jatuh tempo dapat dicari dengan jalan sebagai berikut:

1.     Kurangkan tanggal keluarnya wesel dari jumlah hari yang ada dalam bulan penarikan

2.     Tambahkan sebanyak mungkin hari-hari prnuh dan bulan-bulan berikutnya, tetapi jangan sampai melebihi jumlah hari yang tercantum dalam jangka waktu wesel.

3.     Kurangkan jumlah hari yang diperoleh dari (1) dan (2) tersebut diatas dari jangka waktu wesel.

Baca Juga : Cara Menghitung Wesel Tagih Jika Di Jual

Contohnya sebagai berikut:



Baca Juga : Contoh Soal Pengantar Akuntansi Beserta Penjelasannya


Dari perhitungan terlihat bahwa jumlah hari yang diperlukan di bulan Februari 2018 untuk memenuhi jangka waktu wesel sehingga menjadi 90 hari adalah 5 hari. Ini berarti bahwa tanggal jatuh tempo wesel tersebut adalah 5 Februari 2018. Dari perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa hari pada saat wesel dikeluarkan tidak diperhitungkan sedangkan hari pada saat wesel jatuh tempo termasuk dalam jangka waktu wesel. Konsep demikian sangat penting untuk diingat pada waktu mencari jangka waktu perhitungan bunga apabila wesel diuangkan sebelum jatuh tempo.
Read More

Saturday 4 April 2020

san

SOAL 2 METODE TRADISIONAL DAN ABC

PT Sukses adalah perusahaan yang mengoperasikan sebuah pabrik pembuatan tongkat sihir dengan produk utamanya. Produknya itu berupa “Tongkat Sihir Manual” dan “Tongkat Sihir Otomatis”. Pemilik perusahaan saat ini menggunakan pendekatan tradisional untuk menentukan harga pokok untuk setiap produk yang dihasilkan. Tuan Langko mempertimbangkan ingin mengubah sistem penentuan harga pokoknya dari pendekatan tradisional  (Volume Based Costing) menjadi pendekatan ABC (Activity Based Costing). Sebelum mengubah sistem penentuan harga pokok yang ada, Tuan Langko ingin melihat dampak dari perubahan kebijakan tersebut. Berikut adalah data perusahaan 1 tahun terakhir.

Jenis Produk
Kuantitas (Unit)
Biaya Utama (Rp)
Jam Kerja Langsung (Jam)
Pembungkus (Rp)
Set Up Mesin (Unit)
TSM
100.000
900.000
20.000
1.000.000
100
TSO
200.000
1.100.000
30.000
1.500.000
50
Total
300.000
2.000.000
50.000
2.500.000
150

Baca Juga : Memahami Konsep Perusahaan Manufaktur

Dengan sistem sekarang semua BOP ditetapkan pada setiap jenis tongkat dihasilkan berdasarkan jam kerja langsung. Jika Tuan Langko mengubah pendekatan penentuan harga pokok dengan menggunakan ABC (Activity Based Costing). Produk diubah menjadi 2 batch yaitu, “Batch-TSO (Tongkat Sihir Otomatis)” dan “Batch-TSM (Tongkat Sihir Manual)” dimana semua BOP dapat di trace ke masing-masing batch dengan hasil sebagai berikut:

Batch
Biaya Entertain Karyawan (Rp)
Biaya Pengepakan Plastik (Rp)
Biaya Set Up Mesin (Rp)
Total Biaya (Rp)
TSO
2.500.000
500.000
1.250.000
4.250.000
TSM
2.000.000
250.000
1.000.000
3.250.000

Jika anda sebagai manajer produksi, diminta:

1.       Hitung unit cost berdasarkan pendekatan tradisional atau VBC (Volume Based Costing)?

2.       Hitung unit cost berdasarkan pendekatan ABC (Activity Based Costing)?

Jawab :

1.       Metode Tradisional

·         Hitung Jam Kerja Langsung Per Unit

= Tarif BOP : Jumlah Jam Kerja Langsung

= Rp 7.500.000 : 50.000

= Rp 150/Jam Kerja Langsung



·         Hitung BOP Per Unit

TSM = Rp 150 X 20.000 Jam = Rp 3.000.000

TSO = Rp 150 X 30.000 Jam = Rp 4.500.000

Baca Juga : Contoh Soal Biaya


·         Hitung Biaya Per Unit




TSM
TSO
Biaya Utama
 Rp     900.000
 Rp  1.100.000
Biaya Overhead
 Rp  3.000.000
 Rp  4.500.000
Biaya Produksi
 Rp  3.900.000
 Rp  5.600.000
Kuantitas
100.000
200.000
Unit Cost
39
28



Metode ABC (Activity Based Costing)

·         Biaya Jam Kerja Langsung

TSM               = 20.000 : 50.000 X 300.000 = Rp 120.000

TSO                = 30.000 : 50.000 X 300.000 = Rp 180.000



·         Biaya Pembungkus

TSM               = 1.000.000 : 2.500.000 X 750.000 = Rp 300.000    

TSO                = 1.500.000 : 2.500.000 X 750.000 = Rp 450.000



·         Biaya Set Up Mesin

TSM               = 100 : 150 X 2.250.000   = Rp 1.500.000

TSO                = 50 : 150 X 2.250.000      = Rp 750.000



·         Hitung Biaya Per Unit




TSM
TSO
Biaya Utama
 Rp     900.000
 Rp  1.100.000
Biaya JKL
 Rp     120.000
 Rp     180.000
Biaya Pembungkus
 Rp     300.000
 Rp     450.000
Biaya Set Up Mesin
 Rp  1.500.000
 Rp     750.000
Biaya Produksi
 Rp  2.820.000
 Rp  2.480.000
Kuantitas
100.000
200.000
Unit Cost
 Rp                28
 Rp                12


Read More
san

KARAKTERISTIK AKUNTANSI


Pengertian Akuntansi
Accounting Principle Board (APB) adalah badan otoritatif yang dibangun American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1959 dan menerbitkan pernyataan prinsip-prinsip akuntansi sampai dengan tahun 1973, untuk kemudian digantikan oleh the Financial Accounting Standards Board (FASB). Prinsip dasar akuntansi menurut APB Statement No. 4 adalah (1) Cost Principle, (2) Revenue Principle, (3) Matching Principle, (4) Objectivity Principles, (5) Consistency Principles, (6) Diclosure Principle, (7) Conservatism Principles, (8) Materiality Principles, dan (9) Uniformity dan Comparability Principles.

Menurut APB, Akuntansi adalah kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi.

American Accounting Association merupakan organisasi nirlaba yang bersangkutan dengan bagaimana profesi akuntansi diajarkan

Menurut AAA, Accounting is the process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information. Pengertian Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Baca Juga : Debit dan Kredit Dalam Transaksi Akuntansi

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) merupakan asosiasi profesional bertaraf nasional di Amerika Serikat dalam bidang akuntan publik serta aturan-aturan etika dalam profesinya. Organisasi ini hanya beranggotakan akuntan publik yang bersertifikasi resmi. Kantor AICPA berada di Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat.

Definisi Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur, mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan (Amin. W, 1997)

Setelah mendapatkan beberapa pengertian dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah Sebuah siklus, aktivitas atau proses dalam mengidentifikasi (apakah transaksi tunai atau non tunai), proses mencatat (menjurnal), proses mengklasifikasi (apakah termasuk aset, kewajiban, ekuitas,pendapatan, dan beban), proses mengolah data , dan menyajikan data (laporan keuangan) untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas bagi yang menggunakan informasi tersebut (apakah pengguna internal atau pengguna internal).
Tujuan Akuntansi
Setelah mengetahui pengertian akuntansi yang telah dijelaskan diatas, akuntansi diharapkan mampu mencapai beberapa tujuan sebagai berikut :

  1. Sebagai sumber acuan informasi keuangan yang dapat dipercaya kebenarannya mengenai aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
  2. Sumber informasi terpercaya dalam perubahan-perubahan dan perbandingan-perbandingan sumber ekonomi setelah terjadinya kegiatan usaha dari waktu ke waktu.
  3. Membantu penggunanya dalam membaca informasi keuangan yang berguna untuk memperkirakan posisi keuangan perusahaan dan potensi perusahaan dalam menambah sumber ekonomi baru maupun laba.
  4. Memoniotor jika terjadi perubahan pada sumber ekonomi.
  5. Menyampaikan data-data secara detail yang nantinya akan digunakan oleh pengguna lapoaran keuangan baik internal maupun eksternal.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan kepada lembaga ekonomi dan pengambil keputusan apakah dari pihak internal maupun pihak eksternal .
Pemakai Informasi Akuntasi
Dalam pembahasan diatas ada yang menjelaskan pihak internal dan eksternal. Pihak itulah yang menjadi pemakai informasi akuntansi.

Pihak internal yaitu pihak yang berkepentingan langsung terhadap perusahaan. Pihak-pihak internal antara lain :
·         Direktur, dalam hal ini pendiri perusahaan, laporan keuangan  digunakan untuk mengetahui perkembangan keuangan yang terjadi di perusahaannya dalam kurun waktu tertentu, serta dapat digunakan apakah perusahaannya bisa bertahan selama satu atau beberapa periode mendatang.
·         Akuntan dan Staf Accounting, yang bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan sebelum dipresentasikan dan dipertanggung jawabkan terhadap direktur.
·         Karyawan, membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tempat mereke bekerja berada dalam kondisi sehat atau sedang dalam kondisi krisis.
Pihak Eksternal yaitu pihak yang tidak berkepentingan langsung terhadap perusahaan. Pihak-pihak eksternal antara lain :

·         Investor, mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu perusahaan bisa go publik dan memiliki kemampuan untuk membayar dividen atau justru sebaliknya.
·         Kreditor, mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu perusahan berada dalam kondisi sehat dan memiliki kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo (apabila suatu perusahaan diberikan bantuan dana kredit atau tidak).
·         Supplier, mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membayar dan melunasi utang atas bahan baku yang dipesan dari mereka atau tidak.
·         Pemerintah, Pemerintah membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan pajak dan pungutan yang nantinya akan dibebankan kepada perusahaan serta bantuan yang nantinya diberikan kepada perusahaan.
·         Masyarakat, mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan

Baca Juga : Konsep Persamaan Akuntansi

Pekerjaan Akuntan
Akuntan adalah suatu profesi yang ada di indonesia, secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi :

  1. Akuntan Publik, adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas pembayaran tertentu . Akuntan publik dapat memberikan jasa pemeriksaan (audit), jasa perpajakan (tax service), jasa akuntansi (accounting service)
  2. Akuntan Manajemen, adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tugas yang dikerjakannya adalah penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan akuntansi kepada pihak ekstern, penyusunan anggaran, menangani masalah perpajakan dan melakukan pemeriksaan intern
  3. Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jendral Pajak dan lain-lain.
  4. Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian dibidang akuntansi.

Read More

Friday 3 April 2020

akuntansi_akuntan

Kegiatan Perusahaan Dalam Pencatatan Akuntansi Beserta Contoh Kasus

Kegiatan perusahaan meliputi suatu arus perputaran dana. Dana di peroleh dari pemilik dan kreditur, digunakan untuk melakukan usaha yang pada akhirnya diterima dalam bentuk dana lagi. Kemudian dana ini sebagian diputarkan kembali untuk melakukan usaha dan sebagian lain dikembalikan kepada pemilik dan kreditur. Semua kegiatan perusahaan  akan tercermin dalam transaksi dan kejadian-kejadian yang perlu dicatat serta dilaporkan.


Akuntansi mempunyai peranan penting dalam proses pencatatan dan pelaporan tersebut. Berikut siklus menggambarkan hubungan antara kegiatan perusahaan dan akuntansi:

Penyetoran Modal

Awal siklus kegiatan perusahaan adalah penyetoran mdoal oleh pemilik. 

Contoh soal 1:
Gunawan mendirikan perusahaan dan untuk itu ia meyetorkan uang tunai sebesar Rp 1.000.000.

Jawaban:
Kas                              = Modal
Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000

Penjelasan:
Kas bertambah Rp 1.000.000 karena merupakan setoran modal dan Modal bertambah Rp 1.000.000 karena dari penyetoran modal.

Dalam contoh diatas posisi keuangan perusahaan menunjukkan bahwa:
  • Perusahaan memiliki kekayaan berupa uang tunai sebesar Rp 1.000.000
  • Sumber pembelanjaan dari kekayaan  tersebut berasal dari setoran modal pemilik sebesar Rp 1.000.000
Penarikan Pinjaman

Jika setoran modal dari pemilik masih belum cukup untuk melakukan usaha perusahaan dapat memperoleh sumber pembelanjaan dari pinjaman, misalnya meminta kredit dari bank.

Contoh Soal 2:
            Gunawan melakukan peminjaman kepada Bank senilai Rp20.000.000

Jawaban:
Kas                              = Utang Bank
Rp 20.000.000           = 20.000.000

Penjelasan:
Kas bertambah Rp 20.000.000 karena penerimaan tunai dari bank akibat peminjaman dan Utang Bank bertambah Rp 20.000.000 karena penerimaan pinjaman dari bank .

Jika digabungkan dengan soal kegiatan 1 maka jawabannya adalah

Kas                              = Utang Bank + Modal
Rp 21.000.000           = 20.000.000 + Rp 1.000.000

Sekarang posisi keuangan perusahaan telah berubah. Kekayaan perusahaan berjumlah Rp 21.000.000 dalam bentuk uang tunai. Sumber pembelanjaannya berasal dari setoran modal oleh pemilik Rp 1.000.000 dan pinjaman dari bank sebesar Rp 20.000.000.

Perolehan Aktiva Produktif

Siklus kegiatan perusahaan selanjutnya adalah mengubah uang tunai ke dalam aktiva produktif.

Contoh Soal 3:
Perusahaan Gunawan membeli mobil dengan harga Rp 15.000.000

Jawaban:
- Kas + Kendaraan
- Rp 15.000.000 + Rp 15.000.000

Penjelasan:
Kas berkurang Rp 15.000.000 karena melakukan pembelian mobil dan Kendaraan bertambah sebesar Rp 15.000.000 karena kendaraan juga bertambah.

Jika digabungkan dengan soal 1 & 2, maka jawabannya adalah
Kas + Kendaraan = Utang Bank + Modal
Rp 6.000.000 + 15.000.000 = 20.000.000 + Rp 1.000.000

Jika dilihat pada posisi keuangan perusahaan, persamaan diatas menunjukkan  bahwa :
  • Perusahaan memiliki kekayaan yang berjumlah Rp 21.000.000. Kekayaan ini terdiri dari uang tunai sebesar Rp 6.000.000 dan mobil yang bernilai Rp 15.000.000.
  • Sumber pembelanjaan dari kekayaan tersebut berasal dari utang bank sebesar Rp 20.000.000 dan setoran modal pemilik sebesar Rp 1.000.000
Menghasilkan Barang atau Jasa

Dalam siklus kegiatan disebutkan bahwa disamping aktiva produktif, perusahaan perlu mengeluarkan beban lain untuk menghasilkan barang dan jasa.

Contoh soal 4:
Perusahaan membayar mesin, oli, gaji sopir serta kernet, dan lain-lain sebesar Rp 500.000.

Jawaban:
- Kas – Modal
- Rp 500.000 – Rp 500.000

Penjelasan:
Kas berkurang sebesar Rp 500.000 karena melakukan pembayaran mesin, gaji sopir, oli serta kernet, sedangkan modal berkurang sebesar Rp 500.000 karena menyebabkan pengurangan kekayaan akibat pembayaran tersebut.

Jika digabungkan dengan soal 1, 2, & 3, maka jawabannya adalah
Kas + Kendaraan = Utang Bank + Modal
Rp 5.500.000 + 15.000.000 = 20.000.000 + Rp 500.000

Jika dilihat pada posisi keuangan perusahaan, persamaan diatas menunjukkan  bahwa :
  • Perusahaan memiliki kekayaan yang berjumlah Rp 20.500.000. Kekayaan ini terdiri dari uang tunai sebesar Rp 5.500.000 dan mobil yang bernilai Rp 15.000.000.
  • Sumber pembelanjaan dari kekayaan tersebut berasal dari utang bank sebesar Rp 20.000.000 dan setoran modal pemilik sebesar Rp 500.000.
Read More

Followers