Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual kepada bank atau pihak-pihak lain. Kadang-kadang penjualan deimikian ini disebut juga dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini penerima wesel melakukan endosemen terhadap weselnya. Bank akan menerima imbalan yang disebut diskonto. Diskonto adalah bunga yang diperhitungkan dimuka. Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo (nilai maturitas atau maturity value) dan jangka waktunya adalah antara saat wesel diserahkan kepada bank (tanggal endosemen) sampai dengan tanggal jatuh tempo. Tingkat diskonto yang dibebankan bank biasanya lebih besar daripada tingkat bunga yang dicantumkan dalam wesel.
Baca Juga : Memahami Konsep Wesel Tagih Serta Cara Mencatatnya
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan
wesel tak berbunga adalah sebagai berikut:
(D) Bank Rp 4.910
(D) Beban
bunga Rp 90
(K) Piutang
wesel Rp
5.000
Baca Juga : Cara Menilai Dan Melaporkan Persediaan
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan
wesel berbunga ini adalah sebagai berikut:
(D) Bank Rp 10.441
(K) Piutang
wesel Rp
10.000
(K) Pendapatan
bunga Rp 441
Pendapatan bunga sebesar Rp 441 diperoleh dengan jalan
:
Nilai
Nominal Wesel (Rp 10.000) – Hasil yang diterima (Rp 10.441).
Jadi, jika hasi yang diterima ternyata lebih kecil
daripada nilai nominal wesel, maka selisihnya merupakan beban bunga.