Wednesday 17 June 2020

san

CONTOH SOAL 1 BIAYA


Akuntan Biaya PT Rasa memberikan informasi aktivitas operasi bulan Januari 2018 kepada anda.
Bahan Baku Langsung
 Rp 21 per unit
Biaya Overhead pabrik Tetap
 Rp          135.000
Harga Jual
 Rp 79 per unit
Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Rp 24 per unit
Biaya Overhead Pabrik Variabel
 Rp 12 per unit
Biaya Administrasi dan Pemasaran Tetap
 Rp          117.000
Unit yang Diproduksi atau Dijual
 Rp            30.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran Variabel
 Rp 5 per unit 

Read More

Wednesday 10 June 2020

san

MEMAHAMI KONSEP PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Read More

Wednesday 27 May 2020

akuntansi_akuntan

Peran Ekonomis, Efisiensi, dan Efektif Terhadap Perusahaan



Persaingan bisnis yang semakin ketat kan berdampak terhadap ketatnya seleksi perusahaan yang bisa tetap bertahan atau memenangkan persaingan. Terjadinya pergeseran kekuasaan pasar dari produsen kepada konsumen, menyebabkan konsumen memiliki kekuatan untuk menentukan cara memenuhi kebutuhannya. Perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa harus sadar bahwa sebenarnya penghasilan yang diperoleh merupakan akibat dari kemampuannya untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggannya.

Kepuasan pelanggan sangat ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut memaksimalkan nilai pelanggannya. Nilai pelanggan merupakan selisih antara manfaat yang dapat dinikmati pelanggan dengan apa yang dikorbankannya untuk memperoleh nilai manfaat tersebut. Dengan demikian, perusahaan yang mampu bersaing (memenangkan persaingan) adalah perusahaan yang mampu memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari pengorbanan yang dilakukan oleh pelanggan.

Dua hal penting yang dilakukan perusahaan untuk memksimalkan nilai pelanggan adalah melalui:
  1. Meningkatkan manfaat yang dapat dinikmati dengan pengorbanan yang sama atau memperkecil pengorbanan pelanggan untuk memperoleh manfaat yang diperoleh dengan menurunkan pengorbanannya.
  2. Kedua-duanya sekaligus, yaitu meningkatkan manfaat yang diperoleh dengan menurunkan pengorbanannya.
Peningkantan customer realization menuntut kemampuan perusahaan untuk selalu berinovasi dalam meningkatkan kemampuan (daya guna) produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sementara disisi lain, upaya memperkecil pengorbanan pelanggan menuntut perusahaan untuk mampu beroperasi secara ekonomis dan efisien. Dalam kondisi seperti ini, perusahaan harus melibatkan aktivitas-aktivitas yang menambah nilai dalam opersinya.

Perusahaan memperkecil pengorbanan pelanggan dalam meningkatkan customer value, karena hal ini lebih mudah dihubungkan dengan topik tentang bagaimana perusahaan memperbaiki berbagai kelemahan yang terjadi melalui meningkatkan efisiensi proses dalam opersinya dan efektivitas pencapaian tujuan.

Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna) merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Operasi yang berjalan secara hemat dan berdaya guna tanpa mengabaikan pencapaian tujuan perusahaan (hasil guna) akan mampu menghasilkan produk dengan harga pokok yang relatif lebih rendah dengan kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang dihasilkan dengan harga yang lebih rendah dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai pelanggan melalui pengorbanan yang lebih kecil, karena dalam hal ini perusahaan dapat menjual produknya dengan harga relatif lebih rendah daripada harga pesaing tanpa mengganggu keuntungan yang diharapkan.

Ekonomisasi

Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas. Sumber daya adalah kapasitas aktivitas yang harus dimiliki perusahaan sehingga berbagai program yang ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Bagaimana perusahaan mendapat sumber daya ini? Apakah telah diperoleh dengan pengorbanan yang paling kecil?.

Ekonomisasi adalah ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memeproleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis. Dengan demikian harga pokok per unit input yang digunakan dengan harga pokok yang relatif lebih rendah dibandingkan para pesaingnya.

Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk mendapatkan input dengan pengorbanan yang paling kecil, seperti melalui kontrak jangka panjang dengan pemasok, menetapkan beberapa pemasok terpilih yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan berbagai cara yang lain. Apapun bentuknya, pada dasarnya usaha untuk memperoleh input dengan pengorbanan minimal tanpa mengabaikan kualitas dan kuantitasnya adalah salah satu bentuk ekonomisasi perolehan sumber daya.

Efisiensi

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasi, sehingga tercapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungannya dengan konsep iput-proses-outpit, efisiensi adalah rasio antara output dan input. Seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah input yang dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik akan dapat memandu proses operasi berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Jadi efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan.

Efektivitas

Secara singakt pengertian dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/aktivitas telah mencapai tujuannya. Efektivitas merupakan ukuran dari output.

Ekonomis, Efisiensi, dan Efektif

Baca Juga : Contoh Soal Pengantar Akuntansi

Bagaimana perusahaan mencapai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dalam operasinya?

Wujud dari komitmen manajemen dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan proses pengelolaan sumber daya secara optimal. Manajamen harus mampu mengarahkan dan memotivasi seluruh bagian, kelompok, dan individu dalam sebuah kerja sama tim yang solid dalam mencapai tujuan masing-masing dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Manajemen harus mampu menyambungkan nilai-nilai (values) yang terdapat pada setiap bagian, kelompok, individu dalam perusahaan menjadi rangkaian rantai (chain) yang saling terkait dengan prinsip-prinsip hubungan pemasok-pelanggan, dimana setiap pemasok harus memuaskan pelanggannya.

Dengan adanya kesadaran bahwa setiap bagian, kelompok, dan idividu adalah pemasok bagi bagian, kelompok, dan individu lain, maka secara sadar mereka akan saling mendukung satu sama lain dalam pencapaian tujuan perusahaan. Bagian pembelian yang merupakan pemasok bagi bagian produksi, pasti akan berusaha mendapatkan bahan baku sesuai dengan standar kualitas dalam jumlah dan waktu yang tepat pada harga yang paling ekonomis, kemudian bagian produksi yang merupakan pemasok bagi bagian pemasaran, berkewajiban memuaskan bagian ini dengan menciptakan produk sesuai dengan harapan pelanggan dan jumlah waktu yang tepat pada harga pokok yang paling efisien. Demikian dan seterusnya, bagian-bagian ini saling mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pada kondisi seperti inilah, ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas tercapai sebagai rangkaian nilai yang tidak terputus.

Apabila teman-teman setuju dengan penjelasan artikel ini mohon ditulis di kolom komentar, dan apabila teman-teman tidak sepakat dengan artikelnya tulis juga di kolom komentar agar bisa dibahas bersama. Makasih atas kunjungannya ya teman-teman, Jangan lupa di share ya!!!
Read More

Monday 11 May 2020

akuntansi_akuntan

CARA MENILAI DAN MELAPORKAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG

PENILAIAN DAN PELAPORAN

Persediaan barang dagang adalah (merchandise inventory) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik/ manufaktur, yang termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan proses prduksi selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan pabrik/manufaktur terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan dalam proses, dan persediaan barang jadi.

Persediaan barang dagang pada umumnya dinilai pada harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan atau direalisasikan. Cara penilaiannya harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Baca Juga : Cara Menghitung Penetapan Harga Pokok Persediaan

PERSEDIAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan baik dineraca maupun di laba rugi.

1.    Persediaan barang dagang yang tercantum di Laporan Neraca (Laporan posisi keuangan) mencerminkan nilai barang dagang yang ada pada tanggal neraca, biasanya juga merupakan akhir dari suatu dari periode akuntansi (persediaan barang dagang akhir).
2.    Persediaan barang dagang yang tercantum di Laporan Laba/Rui muncul dalam Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP).





Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa persediaan barang dagang yang ada pada akhir tahun berjalan (2016) akan muncul baik di neraca maupun laporan laba rugi. Persediaan ini pada tahun berikutnya (2017, tidak digambarkan),akan merupakan persediaan awal dalam laporan laba rugi. Sebaliknya, persediaan barang pada awal tahun berjalan akan muncul di neraca dan laporan laba rugi tahun sebelumnya.

Baca Juga : Piutang Dagang dan Bagaimana Cara Mencatatnya
Ada saling hubungan antara persediaan barang dagang di neraca dan laporan laba rugi. Bahkan, ada saling hubunga antara persediaan barang dagang pada tahun berjalan dengan sebelumnya dan tahun yang akan datang. Dari adanya saling hubungan ini, terlihat bahwa betapa pentingnya pos ini dalam menentukan laba/rugi dan posisi keuangan perusahaan, tidak saja terhadap tahun berjalan, tetapi juga terhadap tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Kesalahan dalam menentukan nilai persediaan barang dagang akan mempengaruhi tidak saja laporan laba rugi dan neraca tahun berjalan tetapi juga neraca dan laporan laba rugi tahun yang akan datang.

Read More
san

Contoh Kasus Ayat Jurnal Penyesuaian


Pengertian

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekeningke saldo yang sebenarnya sampai periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode ke periode yang lain.

Rekening Yang Harus Disesuaikan

1.   Perlengkapan

·         Dalam neraca saldo terdapat saldo perlengkapan Rp 2.500.000.

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Perlengkapan yang masih tersisa sekitar Rp 2.000.000.

Jadi ayat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:

Nama Akun
Debet
Kredit
Beban Perlengkapan
Rp. 500.000

Perlengkapan

Rp. 500.000

Penjelasan:

Kenapa nilainya Rp 500.000? itukan pertanyaan teman-teman?. Nilainya ditulis Rp 500.000, karena nilai perlengkapan yang muncul di jurnal penyesuaian adalah nilai perlengkapan yang terpakai.

Rp 2.500.000 – Rp 2.000.000 = Rp 500.000

2.   Aktiva Tetap

·         Dalam neraca saldo terdapat saldo aktiva tetap sebesar Rp 20.000.000

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Aktiva tetap mengalami depresiasi 10% per tahun.

Jadi ayat jurnal penyesuaiannya sebagai berikut:

Nama Akun
Debet
Kredit
Beban Depresiasi Aktiva Tetap
Rp. 2.000.000

Akm Depresiasi Aktiva Tetap

Rp 2.000.000

Baca Juga : Saldo Normal Akun Perusahaan Jasa


Penjelasan:

Kenapa nilainya Rp 2.000.000? itukah pertanyaan teman-teman?. Nilainya ditulis Rp 2.000.000, karena nilai depresiasi yang muncul di jurnal penyesuaian adalah seberapa besar nilai aktiva tetap yang di depresiasikan, dalam contoh ini 10%.

Rp 20.000.000 X 10% = Rp 2.000.000

3.   Beban Yang Masih Harus Dibayar

Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung perusahaan, tetapi karena kondisi tertentu sehingga masih belum bisa dibayar maka akan dicatat sebagai utang

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Pada tanggal 31 desember gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp 1.500.000

Nama Akun
Debet
Kredit
Beban Gaji
Rp. 1.500.000

Utang Gaji

Rp. 1.500.000

Penjelasan:

Nilainya langsung saja diambil dari berapa gaji yang masih harus dibayar pada saat dilakukan ayat jurnal penyesuaian.

4.   Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Apabila pada akhir periode terdapat pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum diterima maka akan dicatat sebagai piutang.

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Pada tanggal 31 desember pendapatan yang masih harus diterima sebesar RP 2.000.000

Nama Akun
Debet
Kredit
Piutang
Rp. 2.000.000

Pendapatan

Rp. 2.000.000

Penjelasan:

Nilainya langsung saja diambil dari berapa pendapatan yang masih harus diterima pada saat dilakukan ayat jurnal penyesuaian.

Baca Juga : Memahami Debit dan Kredit Dalam Akuntansi

5.   Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka adalah transaksi yang pada saat terjadinya dikelompokkan sebagai harta (aktiva), tetapi akan menjadi beban dikemudian hari. Beban ini merupakan harta perusahaan yang akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang.

Pencatatan beban dibayar dimuka dilakukan dengan 2 cara (tergantung yang ada di neraca saldo).

a.       Dicatat sebagai aset (pendekatan neraca)

·         Dalam neraca saldo terdapat nilai Iklan dibayar dimuka sebesar Rp 2.000.000

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Iklan dibayar pada tanggal 1 oktober 2017 untuk 5x penerbitan (5 bulan) , sampai 31 desember sudah 3 kali terbit.

Nama Akun
Debet
Kredit
Beban Iklan
Rp. 1.200.000

Iklan Dibayar Dimuka

Rp 1.200.000

Penjelasan:

Kenapa nilainya Rp 1.200.000 dan jurnalnya demikian?, itukah pertanyaan teman-teman. Nilai yang diambil jika dicatat sebagai aset (pendekatan neraca) adalah nilai yang terpakai, jadi nilai yang terpakai adalah (3 bulan yang terpakai dari oktober – desember)

Rp 2.000.000 X 3/5 = Rp 1.200.000.

Jurnal yang digunakan untuk pencatatan sebagai aset (pendekatan neraca) yaitu Beban selalu didebetkan dan dibayar dimuka selalu di kreditkan.

b.      Dicatat sebagai beban (pendekatan rugi/laba)

·         Dalam neraca saldo terdapat beban iklan sebesar Rp 2.000.000

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Iklan dibayar pada tanggal 1 oktober 2017 untuk 5x penerbitan (5 bulan) , sampai 31 desember sudah 3 kali terbit.

Nama Akun
Debet
Kredit
Iklan Dibayar Dimuka
Rp. 800.000

Beban Iklan

Rp 800.000

Penjelasan:

Kenapa nilainya Rp 600.000 dan jurnalnya demikian? Itukah pertanyaan teman-teman. Nilai yang diambil jika dicatat sebagai beban (pendekatan rugi/laba) adalah nilai yang belum terpakai, jadi nilai yang belum terpakai adalah (2 bulan yang belum terpakai dari Januari – Februari)

Rp 2.000.000 X 2/5 = Rp 800.000

Jurnal yang digunakan untuk pencatatan sebagai beban (pendekatan rugi laba) yaitu Beban selalu dikreditkan dan dibayar dimuka selalu di debetkan.

6.   Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka adalah transaksi yang sejak awal dicatat sebagai kewajiban tetapi akan menjadi pendapatan dikemudian hari. Pendapatan ini timbul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Pencatatan pendapat diterima dimuka dilakuka dengan 2 cara (tergantung akun apa yang ada dalam neraca saldo)

a.       Dicatat sebagai kewajiban

·         Dalam neraca saldo terdapat akun sewa diterima dimuka sebesar Rp 3.000.000

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Bagian dari sewa yang telah menjadi pendapatan sebesar Rp 2.000.000

Nama Akun
Debet
Kredit
Sewa Diterima Dimuka
Rp 2.000.000

Pendapatan Sewa

Rp 2.000.000

Penjelasan:

Kenapa nilainya Rp 2.000.000 dan jurnalnya demikian?, itukah pertanyaan teman-teman. Nilainya yang diambil jika dicatat sebagai kewajiban adalah berapa yang sudah menjadi pendapatan, jadi nilai yang sudah menjadi pendapatan sebesar Rp 2.000.000.

Jurnal yang digunakan sewa diterima dimuka selalu didebetkan dan pendapatan sewa dikreditkan (sebab kita sudah menerima pendapatan dan pendapatan sewa kita bertambah).

b.      Dicatat sebagai pendapatan

·         Dalam neraca saldo terdapat akun pendapatan sewa sebesar Rp 3.000.000

Di ayat jurnal penyesuaian keterangannya demikian:

·         Bagian dari sewa yang sudah menjadi pendapatan sebesar Rp 2.000.000.

Nama Akun
Debet
Kredit
Pendapatan Sewa
Rp. 1.000.000

Sewa Diterima Dimuka

Rp 1.000.000

Penjelasan:

Kenapa nilainya Rp 1.000.000 dan jurnalnya demikian?, itukah pertanyaan dari teman-teman?. Nilai yang diambil jika dicatat sebagai pendapatan adalah berapa yang masih menjadi kewajiban, jadi nilai yang masih menjadi kewajiban sebesar Rp 1.000.000 (Rp. 3.000.000 – Rp. 2.000.000).

Jurnal yang digunakan pendapatan sewa selalu didebetkan dan sewa diterima dimuka selalu dikreditkan (sebab kita sudah menerima uang dan kita belum menyelesaikan pekerjaannya, jadi sewa diterima dimuka kita bertambah).

Semoga bermanfaat artikelnya, dan jangan lupa di share ya, bisa di facebook, twitter, dan whatsapp.
Read More

Friday 24 April 2020

akuntansi_akuntan

5 Substansi Terkait Insentif dan Relaksasi di Bidang Perpajakan

Pandemi Covid-19 membuat semua negara di dunia menerapkan berbagai macam kebijakan untuk mengantisipasi Covid-19. Salah satunya adalah Negara Indonesia. Yang menerapkan kebijakan physikal Distancing. 


Pemerintah Indonesia juga menerapkan kebijakan di bidang keuangan Negara yang memberikan Insentif dan bidang relaksasi di bidang perpajakan yang di atur dalam PERPPU Nomor 1 Tahun 2020. 

Insentif dan relaksasi di bidang perpajakan ini tujuannya untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19, mendorong stimulus perekonomian dan penyesuaian belanja.

Berikut 5 substansi terkait insentif dan relaksasi di bidang perpajakan:

1.Penurunan Tarif PPh Badan


PPh Badan mengalami penurunan secara bertahap dari 25% menjadi 22% tahun 2020 dan 2021, 20% tahun pajak 2022, begitupun selanjutnya.

2.Penurunan Tarif PPh Badan Go Public


Pengurangan tarif 3% lebih rendah dengan tarif normal PPh Badan sehingga menjadi 19% tahun 2020 dan 2021, 17 % tahun 2022, begitupun selanjutnya. 

Aturan ini berlaku dengan persyaratan tertentu dengan 40% saham go publik.

3.Pemajakan Atas Transaksi Elektronik


Pemungutan dan penyetoran PPN atas impor barang yang tidak berwujud dan Jasa oleh platform LN.

Pengenaan Pajak atas SPLN yang memiliki significant economic presence di Indonesia dengan perdagangan melalui sistem elektronik.

4.Perpanjangan Jangka Waktu Permohonan administrasi Perpajakan 


Perpanjangan pengajuan keberatan oleh WP diperpanjang maksimal 6 bulan menjadi 9 bulan.

Memberikan waktu yang cukup bagi wajib pajak untuk menyiapkan dokumen beserta bukti pendukung bagi wajib pajak yang jatuh tempo pengajuan keberatannya pada periode kahar akibat pandemi Covid-19

5.Fasilitas Kepabeanan


Memberikan kewenangan kepada Menkeu untuk memberikan fasilitas kepabeanan selain yang diatur dalam pasal 25 ayat 1 dan pasal 26 ayat 1 pada Undang-Undang Kepabeanan (selain yang bersifat positve list)

Jika teman-teman memiliki pertanyaan silahkan isi di kolom komentar , jangan lupa di Follow ya, dan juga di Share 👍

Sumber :

Pajak.go.id
Pemahaman Penulis
Read More

Followers