Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan
pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen
untuk:
1. Menentukan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh
besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan terntu.
Formula untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah
sebagai berikut:
Manajemen perusahaan konstruksi merupakan contoh pihak
yang memanfaatkan informasi biaya yang dihasilkan dengan metode harga pokok
pesanan. Dalam perusahaan tersebut, biaya dihitung menurut proyek, dan
digunakan untuk mengajukan penawaran harga yang akan dibebankan kepada pemilik
proyek dalam proses pelelangan proyek (tender). Jika pelanggan proyek
dimenangkan oleh perusahaan konstruksi tersebut, maka metode harga pokok
pesanan digunakan untuk mengumpulkan biaya proyek yang sesungguhnya dikeluarkan
untuk pengendalian biaya proyek.
Dari formula tersebut terlihat bahwa informasi
taksiran biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan yang
diinginkan oleh pemesan dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga
jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan
dalam memproduksi pesanan tertentu perlu dihitung unsur-unsur biaya berikut:
2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan
Informasi total harga pokok pesanan memberikan dasar
perlindungan bagi manajemen agar di dalam menerima pesanan perusahaan tidak
mengalami kerugian. Tanpa memiliki informasi total harga pokok pesanan,
manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga yang diminta oleh pemesan dapat
mendatangkan laba bagi perusahaan. Total harga pokok pesanan dihitung dengan
unsur biaya sebagai berikut:
3. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Informasi taksiran biaya produksi pesanan tertentu
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu dasar untuk menetapkan harga jual yang
akan dibebankan kepada pemesan. Pengumpulan biaya produksi per pesanan tersebut
dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Perhitungan biaya
produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dilakukan dengan
formula berikut ini:
4. Menghitung Laba atau Rugi Bruto Tiap Pesanan
Untuk mengetahui apakah pesanan tertentu mampu
menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan
informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan
tertentu. Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan diperlukan untuk
mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya nonproduksi dan
menghasilakan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan
digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi laba
atau rugi bruto tiap pesanan. Laba atau bruto tiap pesanan dihitung sebagai
berikut:
5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan Dalam Neraca
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat
pertanggungjawabkan keuangan periodic, manajemen harus menyajikan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manajemen harus
menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada
tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu
menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap pesanan. Berdasarkan catatan biaya
produksi tiap pesanan tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang
melekat pada pesanan yang telah selesai di prodkusi, namun pada tanggal neraca
belum diserahkan kepda pemesan.