Sebagai dasar untuk menyatukan pendapat atas
laporan keuangan auditan, auditor mengumpulkan bukti audit. Meskipun catatan
akuntansi menyediakan bukti audit yang cukup untuk mendukung pendapat auditor,
namun catatan tersebut bukan merupakan satu-satunya bukti audit yang dikumpulkan
oleh auditor. Auditor juga merupakan satu-satunya bukti audit yang dikumpulkan
oleh auditor. Auditor juga mengumpulkan bukti audit dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap perhitungan fisik sediaan, mengajukan permintaan keterangan,
dan mendapatkan bukti dari berbagai sumber dari klien.
Oleh karena itu berdasarkan dari tujuan umum
audit atas laporan keuangan adalah menyatakan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang
terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.
Berikut 5 Tujuan Audit Umum Berdasarkan Asersi Manajemen
Yaitu :
1.
Asersi Keberadaan Atau Keterjadian
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva
atau utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat
telah terjadi selama periode tertentu. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi
bahwa sediaan produk jadi yang tercantum dalam neraca adalah tersedia untuk
dijual pada tanggal neraca. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa utang
usaha di neraca telah mencakup semua kewajiaban perusahaan kepada pemasok ada
tanggal neraca tersebut.
Baca Juga : 7 Hal Dalam Konsep Audit
2.
Asersi Kelengkapan
Asersi ini berhubungan apakah semua transaksi
dan akun yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh,
manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan jasa dicatat dan
dicantumkan dalam laporan keuangan.
3.
Asersi Hak dan Kewajiban
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva merupakan
hak perusahaan dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna usaha (lease) yang dikapitalisasi di neraca
mencerminkan nilai pemerolehan hak perusahaan atas kekayaan yang disewa gunakan
usaha (leased) dan utang sewa guna usaha
yang bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban perusahaan pada tanggal tersebut.
4. Asersi
Penilaian atau Alokasi
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen
aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi
bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan kos pemerolehannya dan kos
pemerolehannya tersebut secara sistematik dialokasikan ke dalam periode-periode
akuntansi yang semestinya. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa
piutang usaha yang tercantum di neraca dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang
dapat direalisasikan pada tanggal neraca tersebut.
Baca Juga : 2 Jasa Yang Di Gunakan Dalam Akuntan Publik
5. Asersi
Penyajian dan Pengungkapan
Asersi ini berhubungan dengan apakah
komponen-komponen tertentu dalam laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan,
dan diungkapkan semestinya. Contohnya, manajemen membuat asersi bahwa kewajiban
yang di klasifikasikan sebagai utang jangka panjang di neraca tidak akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa jumlah
yang disajikan sebagai pos luar biasa dalam laporan laba-rugi diklasifikasikan
dan diungkapkan semestinya.
1 komentar:
Write komentarAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL PREMIER JASA. Aplikasi Akuntansi yang dibangunan berbasis Excel dengan fitur yang cukup lengkap dan menarik, baik otuput laporan keuangannya maupun fasilitas menunya, dapat diterapkan untuk berbagai jenis perusahaan jasa. Output laporan keuangan meliputi Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca Lajur, Buku Besar dan Buku Pembantu. info : www.xclmedia.com
Reply