Laporan Keuangan adalah berkas yang berisi data transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu .Yang mana berkas tersebut harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sebagai pembahasan evaluasi untuk perkembangan usaha kedepan.
Secara umum laporan keuangan terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Posis Keuangan (Neraca), Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dan pihak yang menggunakan Laporan Keuangan adalah Internal Perusahaan (Manajemen & Karyawan), dan Eksternl Perusahaan (Investor, Kreditur/Lembaga keuangan lainnya, Pemerintah, dan Masyarakat Umum.
Dalam menyusun Laporan Keuangan, teman-teman perlu tau bahwa asumsi dasar akuntansi sangat diperhatikan .
Kenapa ???
Oleh karena itu di pagi hari yang cerah ini kita bersama-sama akan membahasnya:
Asumsi Dasar Akuntansi ini harus benar-benar diperhatikan dan sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan. Tujuannya adalah agar Laporan Keuangan yang kita sajikan akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.
Asumsi Dasar Akuntansi adalah aspek dari lingkungan dimana akuntansi tersebut dijalankan atau dilaksanakan.
Secara Umum ada 4 Asumsi Dalam Akuntansi, yaitu:
1. Kelangsungan Usaha
2. Unit Moneter
3. Entitas Ekonomi
4. Tepat Waktu
1. Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Asumsi ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan didirikan dengan harapa akan tetap terus dapat beroperasi dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Asumsi ini menekankan akan pentingnya perhitungan tentang adanya penyusutan aset tetap dan tidak adanya penggolangan lancar atau tidak lancar atas aset dan kewajiban.
2. Unit Moneter (Monetary Unit)
Asumsi ini menjelaskan bahwa suatu data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang atau unit moneter lainnya.
Asumsi unit moneter terkait langsung dengan penerapan konsep biaya yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan, dimana aset yang dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehan.
3. Entitas Ekonomi (Economic Entity)
Asumsi ini menjelaskan bahwa adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai individu dan transaksi entitas ekonomi lainnya.
Perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi akuntansi yang terpisah dari pemiliknya atau dari kesatuan usaha lainnya. Demikian juga guna kepentingan tujuan akuntansi, perusahan dipisahkan oleh pemegang saham atau pemiliknya
4. Tepat Waktu (Time Period/Periodicity)
Asumsi ini menjelaskan bahwa informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar ketepatan waktu. Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode akuntansi, apakah itu setiap bulan, setiap triwulan, atau setiap satu tahun.
Kegiatan perusahaan akan berjalan terus dari periode yang satu ke periode yang lain dengan volume dan laba yang berbeda. Pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu dibuat dalam laporan-laporan keuangan yang tepat pada waktunya. Hal tersebut dimaksudkan agar berguna bagi manajemen, pemilik, dan kreditur.
Dengan demikian untuk menyusun laporan keuangan kita harus mengetahui dan memahami asumsi dasar akuntansi.
Apa tujuannya??? Untuk membuat laporan keuangan yang kita susun akurat dan benar-benar mencerminkan kondisi entitas perusahaan. Sehingga kaporan keuangan itu bisa dijadikan pertimbangan pihak manajemen dalam mengambil keputusan strategis terkait masa depan perusahaan.
Demikian tentang artikel tentang Pentingnya 4 Asumsi Dasar Akuntansi Dalam Menyusun Laporan Keuangan. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya.
2 komentar
Write komentarnumpang nyimak mas... nice post
ReplyAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL PREMIER JASA PROYEK. Aplikasi Akuntansi yang dibangunan berbasis Excel dengan fitur yang cukup lengkap dan menarik, baik otuput laporan keuangannya maupun fasilitas menunya, dapat diterapkan untuk berbagai jenis perusahaan jasa proyek. Output laporan keuangan meliputi Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca Lajur, Buku Besar dan Buku Pembantu. info : www.xclmedia.com
Reply