Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh
perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat – surat berharga yang mempunyai
sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun
penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi laiinya yang dapat menambah
kas perusahaan. Mulyadi (2002 : 455) sumber penerimaan terbesar suatu
perusahaan dagang adalah berasal dari penjualan tunai.
Sedangkan menurut Mulyadi (2010 : 455) Penerimaan kas
perusahaan berasal dari dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai
dan penerimaan kas dari piutang. Sumber penerimaan kas terbesar suatu
perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai.
Prosedur Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2010 : 470 ) dalam prosedur ini
fungsi kas menerima pembayaran harga
barang dari pembeli dan memberikan
tanda pembayaran (berupa pita registrasi kas dan cap “lunas” pada faktur
penjualan tunai) kepada pembelian untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan
pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi
pengiriman.
Fungsi yang Terkait dengan Akuntansi Penerimaan Kas
Adapun fungsi yang terkait dengan akuntansi penerimaan
kas menurut Mulyadi (2010:462) yaitu :
a.
Fungsi penjualan
Bagian penjualan bertanggung jawab untuk menerima order dari pembelian,
mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli
untuk kepentingan pembayaran harga ke bagian kas.
b. Fungsi kas
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertanggung jawab sebagai
penerimaan kas dari pembeli.
c.
Fungsi gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang yang dipesan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.
d. Fungsi pengiriman
Bagian ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan
barang yang telah dibayar harganya
dari pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
Formulir yang di Gunakan Dalam Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2010
: 75) Fomulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir yang digunakan dalam
penerimaan kas dari penjualan tunai
menurut Mulyadi (2010 : 463) :
1)
Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi
yang diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.
2)
Pita registrasi kas
Dokumen ini
merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kas dan merupakan
dokumen pendukun faktur penjualan tunai yang docatat dalam jurnal penjualan.
3) Credit card sales slip
Dokumen ini
dicetak oleh credit catd center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan menjadi anggota
kartu kredit.
4) Bill of loading
Dokumen ini
merupakan bukti penyerahaan dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan
angkutan umum.
5)
Faktur penjualan COD
Digunakan untuk merekam
penjualan COD
6)
Bukti setor kas
Dokumen ini dibuat oleh bagian
kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
7)
Rekap harga pokok penjualan
Dokumen ini
digunakan oleh fungdi akuntansi untuk meringkas harga pokok produksi yang
dijual selama satu periode.
Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2001 : 468) Catatan akuntansi yang digunakan dalam
sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1) Jurnal penjualan
Jurnal
penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data
penjualan.
2) Jurnal penerimaan kas
Jurnal
penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat jurnal penerimaan
kas.
3) Jurnal umum
Dalam transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi
untuk mencatat harga pokok produksi yang dijual.
4) Kartu persediaan
Dalam
transaksi penerimaan kasi dari penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh
fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi
dan persediaan barang yang disimpan di gudang.
5)
Kartu gudang
Catatan ini
tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas
persediaan yang disimpan digudang.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Menurut Mulyadi (2001 : 469) jaringan prosedur penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1) Prosedur order penjualan
Dalam
prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembelian dan membuat faktur
penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke
fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2) Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur
ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda
pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan
pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
3)
Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi
pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
4)
Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur
ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam
jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
5) Prosedur penyetoran kas ke
bank
Sistem
pengendalian interen terhadap kas, mengharuskan penyetoran dengan segera ke
bank semua kas yang diterima pada suatu hari.
6)
Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedur
ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas
berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7)
Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur
ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan
data yang dicatat dalam kartu persediaan.
Unsur Sistem Pengendalian Intern (Pengendalian Akuntansi)
Menurut Mulyadi (2010 : 166)untuk menciptakan sistem pengendalian intern
yang baik dalam perusahaan maka terdapat empat unsur pokok yang harus dipenuhi,
antara lain
1) Organisasi
a) Transaksi
penjualan tunai harus dilaksanakan oleh bagian order penjualan,
bagian kas, bagian pembungkus dan bagian akuntansi.
b) Tidak ada
satupun transaksi penjualan terjadi yang dilaksanakan secara keseluruhan oleh
salah satu bagian
2) Sistem Otorisasi dan
Prosedur Pencatatan
a) Penerimaan
order dari pemebeli diotorisasi oleh bagian order penjualan dengan menggunakan
faktur penjualan tunai.
b) Penerimaan kas diotorisasi oleh bagian kasir dengan
cara membubuhkan cap “Lunas” pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita
register kas pada faktur tersebut.
c) Penyerahan
barang ke pembeli diotorisasi oleh bagian pembungkus dengan cara membubuhkan
cap “Sudah Diserahkan” pada faktur penjualan
tunai.
d) Pencatatan ke dalam
catatan jurnal dan buku pembantu persediaan barang diotorisasi oleh bagian
akuntansi dengan cara membubuhkan paraf pada faktur penjualan tunai.
3) Praktek Yang Sehat
a) Faktur
penjualan tunai bernomor urut tercetak dan penggunaanya dipertanggungjawabkan
oleh bagian order penjualan.
b) Jumlah Kas
yang diterima dari hasil dari hasil penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank
pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya.
c) Dilakukannya
penghitungan saldo kas yang ada di tangan bagian kasir secara periodik oleh
bagian pemeriksa Intern dan dibandingkan dengan seluruh jumlah faktur penjualan
tunai dan tembusan pita registrasi kas.
d) Secara
periodik dilakukan penghitungan fisik barang dan dibandingkan dengan jumlah
yang tertera pada kartu persediaan barang.
4) Karyawan yang Mutunya Sesuai
Dengan Tanggungjawabnya
a) Seleksi
calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Untuk
memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan sesuai dengan tuntutan tanggung
jawab yang akan dipikulnya,
manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan
menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan
yang menduduki jabatan tersebut.
Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
Pengeluaran Kas
Prosedur Pengeluaran Kas
2.6.1. Fungsi yang Terkait
dalam Pengeluaran Kas
Menurut
Mulyadi (2008:513), fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas yaitu:
1.
Fungsi
Hutang
Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya akan
digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti
pengeluaran uang.
2.
Fungsi
Kasir
Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya akan
digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti
pengeluaran uang.
3.
Fungsi
Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas dalam
jurnal pengeluaran kas atau register cek dan juga pembuatan bukti-bukti
pengeluaran lainnya.
4.
Bagian
Pengawasan Intern
Bagian
ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang ini, termasuk mengecek
penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama proses
pengeluaran uang tersebut.
Dokumen Pengeluaran
Kas
Menurut
Mulyadi (2008:510), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan cek yaitu:
1.
Bukti
Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
kasir sebesar yang tercantum dan dokumen tersebut. Disamping itu, dokumen ini
berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance
advice) yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai sumber bagi
pencatatan berkurangnya utang.
2.
Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum
pada cek. Ada dua pilihan dalam penggunaan cek untuk pembayaran: membuat cek
atas nama dan membuat cek atas nama yang ditunjuk.
3.
Permintaan
Cek (Check Request)
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar. Dalam
transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari
transaksi pembelian, fungsi yang memerlukan kas atas permintaan cek kepada
fungsi akuntansi (bagian utang) untuk kepentingan pembuatan bukti kas keluar.
Bukti kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk
membuat cek sebesar jumlah yang tercantum di dalam dokumen tersebut.
Dokumen yang digunakan
sistem akuntansi pengeluarana tunai dengan kas kecil adalah:
1.
Bukti
Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan
bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil
kepada pemegang dana kas kecil.
2.
Permintaan
Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen
ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar
dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas.
Catatan Akuntansi
Atas Pengeluaran Kas
Menurut
Mulyadi (2008:513), catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengeluaran
kas dengan cek yaitu :
1.
Jurnal
Pengeluaran Kas
Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas.
2.
Registrasi
Cek
Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek.
Sedangkan
catatan akuntansi yang digunakan untuk pencatat pengeluaran tunai dengan kas
kecil yaitu:
1.
Jurnal
Pengeluaran Kas
Catatan akuntansi ini dalam sistem dana kas kecil, digunakan untuk
mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali
dana kas kecil
2.
Registrasi
Cek
Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan
untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
3.
Jurnal
Pengeluaran Dana Kas Kecil
Untuk
mencatat transaksi pengluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal
ini sekaligus berfungsi sebagai alat disribusi pendebitan yang timbul sebagai
akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan dalam sistem dana
kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi.
Prosedur Pengeluaran
Kas
Menurut
Mulyadi (2008:515), sistem akuntansi pengeluaran kas terdiri dari jaringan
prosedur berikut:
1.
Prosedur
Pembuatan Bukti Kas Keluar
2.
Prosedur
Pembayaran Kas
3.
Prosedur
Pencatatan Pengeluaran Kas
Sedangkan
dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuating
fund-balance system dibagi menjadi tiga prosedur yaitu:
1.
Prosedur
Pembentukan Dana Kas Kecil
Pembentukan dana kas kecil dengan mendebit rekening
dana kas kecil
2.
Prosedur
Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil
Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit
rekening dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo ini berfluktuasi.
3.
Prosedur
pengisian kembali dana kas kecil
Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan
jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas
kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening dana kas kecil berfluktuasi dari waktu
ke waktu.
Pengelolaan Kas
Manajemen kas dapat dianggap sebagai suatu fungsi
keuangan yang mendasar dalam kebanyakan perusahaan karena kas mempunyai
kedudukan sentral dalam kegiatan sehari-hari, maupun bagi keperluan yang
menunjang pelaksana operasi perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting
bagi kelancaran usaha sehari-hari maupun bagi keperluan yang menunjang
pelaksanaan operasi perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi
kelancaran kegiatan sehari-hari maupun bagi keperluan yang menunjang
pelaksanaan keputusan-keputusan strategis berjangka panjang seperti : usaha
penelitian dan pengembangan, usaha perluas kapasitas dan sebagainya.
Tujuan
utama perusahaan dalam mengelola kas pada dasarnya adalah meminimalkan risiko
perusahaan dalam kedaan incolvency, yaitu
keadaan perusahaan yang tidak mampu lagi membayar utang-utang tepat pada
waktunya. Dalam keadaan demikian, perusahaan secara teknis dapat dikatakan
bangkrut.
Jumlah
kas yang berlebihan atau kurang, keduanya mempunyai akibat negative bagi
perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya sebagaian
kewajiban seperti utang gaji, utang dagang kepada supplier, utang bank, dan
sebagainya. Jelas ini dapat menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama
baik perusahaa di mata supplier, sebaliknya Kas yang berlebihan berarti
menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap
perusahaan.
Berdasarkan
hal tersebut diatas, maka untuk mencapai tujuan dari manajemen kas, harus
didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.
Adanya
anggaran kas yang direncanakan dengan baik yaitu dengan mengstimasi peneriman
dan pengeluaran kas untuk periode yang akan datang.
2.
Adanya
pegelolaan penerimaan dan pengeluaran kas yang terstruktur.
3.
Investasi
yang terarah atas dana yang lebih.
4.
Menjalin
hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan (pihak intern dan
pihak ekstern).
5.
Adanya
pengendalian internal kas atas penerimaan dan pengeluaran kas.
1 komentar:
Write komentarAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL PREMIER MANUFAKTUR. Aplikasi Akuntansi yang dibangunan berbasis Excel dengan fitur yang cukup lengkap dan menarik, baik otuput laporan keuangannya maupun fasilitas menunya, dapat diterapkan untuk berbagai jenis perusahaan manufaktur. Output laporan keuangan meliputi Neraca, Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca Lajur, Buku Besar dan Buku Pembantu. info : www.xclmedia.com
Reply