Monday 8 April 2019

akuntansi_akuntan

CARA MENGHITUNG DAN MENCATAT UTANG DAGANG DAN UTANG WESEL

Akupecintaakuntansi.blogspot.com


UTANG DAGANG

Hal yang perlu diperhatikan pada waktu menyusun laporan keuangan adalah memastikan bahwa semua utang dagang yang berasal dari pembelian barang dagang dan jasa telah dicatat. Untuk ini perlu diperhatikan syarat jual beli yang disetujui.

Baca Juga : Memahami Akun Kewajiaban Dalam Akuntansi

Sebagai Contoh:

Pada tanggal 30 Desember 2018 Perusahaan Bakti Utama membeli barang dagang seharga Rp 15.000 dengan syarat franco gudang. Barang sudah diterima pada tanggal 31 Desember 2018 dan sudah dimasukkan dalam persediaan.

Jawab:

Pembelian ini harus sudah dicatat sebagai utang oleh Perusahaan Bakti Utama pada tanggal 31 Desember 2018, walaupun faktur penagihan dari pemasok belum datang.
Ayat Jurnalnya  sebagai berikut:

(D) Pembelian Rp 15.000
(K) Utang Dagang Rp 15.000

UTANG WESEL

Wesel dapat diogolongkan ke dalam wesel berbunga dan wesel tidak berbunga.

Wesel Tidak Berbunga

Sebagai Contoh :

Pada tanggal 7 November 2018 PT Bakti Utama menarik wesel tak berbunga berjangka waktu 60 hari, sejumlah Rp 5.000. Wesel tak berbunga ini ini ditarik karena pembelian barang dagang kepada PT Husada. Dan pada tanggal 6 Januari 2018 wesel tak berbunga yang ditarik dari PT Husada akan jatuh tempo. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan

Jawab:

Jurnal Penarikan (pada tanggal 7 november 2018)

(D) Pembelian Rp 5.000
(K) Utang Wesel Rp 5.000

Jurnal Pembayaran (pada tanggal 6 januari 2019)

(D) Utang Wesel Rp 5.000
(K) Bank Rp 5.000

Wesel Berbunga

Pada tanggal 7 November 2018 PT Bakti Utama menarik wesel berbunga 24%, berjangka waktu 90 hari sejumlah Rp 10.000. Wesel ini ditarik untuk PT Husada guna mengganti uangnya yang telah jatuh tempo. Dan pada tanggal 5 Februari 2018, wesel berbunga yang ditarik untuk PT Husada jatuh tempo. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan.

Jurnal Penarikan (pada tanggal 7 november 2018)

(D) Utang Dagang Rp 10.000
(K) Utang Wesel Rp 10.000

Jurnal Penarikan (pada tanggal 5 februari 2019)

(D) Utang Wesel Rp 10.000
(D) Beban Bunga Rp 600
(K) Bank Rp 10.600

Beban bunga dihitung sebagai berikut:

= 24% X Rp 10.000 X 90/360
= Rp 600

Ket: 24% didapat dari wesel berbunga.
Rp 10.000 didapat dari nilai wesel.
90 hari didapat dari jangka waktu wesel.
360 hari didapat dari jumlah hari yan disetahunkan.

Baca Juga : Mengetahui Kerangka Teori Akuntansi

Jurnal Penyesuaian (pada tanggal 31 desember 2018)

(D) Beban Bunga Rp 360
(K) Bunga Masih Harus Dibayar Rp 360

Beban bunga dihitung sebagai berikut:
= 24% X Rp 10.000 X 54/360
= Rp 360

Ket: sama dengan pada saat perhitungan beban bunga pada saat pembayaran, yang menjadi pembeda adalah jumlah harinya. Yaitu untuk jurnal penyesuaian bunga terutang dari tanggal 7 november 2018 saat ditariknya wesel sampai dengan 31 desember 2018 = 54 hari.

Jurnal Pembalik (pada tanggal 1 januari 2019)

(D) Bunga Masih Harus Dibayar Rp 360
(K) Beban Bunga Rp 360

Penjelasan diatas adalah ketika perusahaan mampu membayar weselnya, bagaimana ketika weselnya jatuh tempo perusahaan tidak dapat membayar wesel tersebut ?.

Berikut penjelasannya:

Apabila pada saat jatuh tempo, perusahaan yang menarik wesel tidak dapat membayar, maka wesel yang bersangkutan harus dipindahkan ke akun utang dagang. Pengecualian ketika perusahaan memperbaharui wesel tersebut. Kadang-kadang juga yang terjadi perusahaan (penerima wesel) membebankan biaya administrasi atas tidak terbayarnya wesel.

Sebagai Contoh :

Wesel berbunga  yang ditarik untuk PT Bakti Utama tidak dapat dibayar dan atas penolakan wesel ini dibebani biaya administrasi sebesar Rp 25. Buatlah ayat jurnal yang diperukan.

Jawab:

(D) Utang Wesel Rp 10.000
(D) Beban Bunga Rp 600
(D) Beban Lain-lain Rp 25
(K) Utang Dagang Rp 10.625

Nilai dari contoh soal diatas diambil dari contoh soal wesel bunga berbayar.

Sumber: Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar (Buku 2). Salemba Empat. Jakarta.
Read More
san

PENGALAMAN SAAT INGIN MEMILIH JURUSAN AKUNTANSI


Ketika saya tamat dari SMA, saya berfikir saya mau kuliah dimana dan jurusan apa ??? itulah menjadi pertanyaan dibenak saya,,,. Ketika saya bertanya kepada anggota keluarga, jawaban mereka begini "kamu nggak usah kuliah, lanjutin aja usaha bapak kamu " . Dan saya memikirkan hal ini secara terus-menerus, tapi kata hati saya mengatakan "kuliah aja". Disitulah saya dilema apakah saya ingin lanjutin sekolah saya atau tidak ???, kalau mau lanjutin nanti kuliah jurusan apa ???. dan jawaban saya kuliah aja dan jurusannya apa ??? (Itu yang terpikir dalam benak saya)

Setelah beberapa hari muncul dalam benak saya tentang uang. Saya berfikir hal yang menyangkut uang itu apa sih? Saya coba share di internet. Dan yang terlihat adalah jurusan akuntansi. Setelah itu saya mencari beberapa hal yang menyangkut tentang akuntansi. Ternyata akuntansi itu cocok dengan apa yang saya pikirkan.

Dan saya pun memilih jurusan akuntansi, karena jurusan akuntansi itu sangat kompleks diperusahaan mana pun pasti memiliki seorang keuangan, jadi yang memilih jurusan akuntansi berbangga dong.

Banyak orang berfikir bahwa jurusan akuntansi itu jurusan yang sulit tapi saya berbangga diri karena banyak orang mengatakan demikian dan saya seseorang yang bukanlah cukup ahli dalam akuntansi. Tapi saya bukan seseorang yang gampang menyerah. Dan terbukti saya mengerti tentang akuntansi, dan sekarang saya sudah semester 7 loh teman-teman dan bahkan bentar lagi di wisudah >>>>>> ciiieeeeeee, hmmmmmmm..... 

Baca Juga : 7 Hal Yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Akuntansi


Percaya atau nggak, anak Akuntansi itu dijamin kreatif. Kreatif dalam meneliti maksudnya. Lah, gimana nggak mau kreatif, kita dituntut untuk selalu memahami efek pasar modal yang ada di luar sana. Kita juga dituntut untuk memahami bagaimana seluk beluk dunia perekonomian. Keren kan? Banyak orang menilai anak akuntansi hanya berkutat pada debet-kredit. Sebenarnya Akuntansi tidak hanya berisi debet-kredit, banyak hal lain yang lebih menarik dan lebih menantang yang dipelajari di akuntansi selain debet-kredit. Masalah debit-kredit hanyalah permasalahan letak kiri dan kanan, tidak lebih. Akan tetapi, mahasiswa perlu melihat informasi apa yang terwakili oleh debit-kredit, jika mahasiswa terlalu menganggap mudah tapi tidak tahu artinya, ini sama saja dengan tidak memahami letak kanan-kiri, sisi debet-kredit.

Ketika kamu masuk di Jurusan Akuntansi, keteraturan dan ketertiban akan menjadi penonggak keberhasilan kamu dalam menjalankan fungsi-fungsi akuntansi, sehingga kamu akan diarahkan agar dapat menyajikan laporan keuangan sesuai dengan periodenya (prinsip matching), dan kamu pun akan selalu diingatkan agar dapat menyimpan (mendokumentasikan) bukti-bukti seluruh transaksi secara lengkap, rapi dan berurutan. Dari situlah kemudian kamu akan menjadi orang-orang yang tertib dan teratur dalam menjalankan aktivitas keseharian.

Jurusan akuntansi itu menarik teman-teman, yang bikin menarik adalah karena mengajari kita mengatur keuangan kita sehari-sehari, mengajarkan kita menyimpan uang supaya tida boros, dan yang paling penting mengajarkan kita jika ada orang yang korupsi lohh , hehehehehee. mudah-mudahan teman-teman tidak pernah melakukannya.

Semoga teman-teman yang belum kuliah memikirkan bahwa akuntansi itu tidak sulit loh. Dan prospek di dunia kerja sangat menjajikan. Dan untuk teman" yang sedang menjalani kuliah di jurusan akuntansi, semangat ya ….
Read More
akuntansi_akuntan

CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PERSEDIAAN DENGAN METODE FIFO, LIFO, DAN AVERAGE



Dalam metode ini harga pokok persediaan dihitung dari angka persediaan awal ditambah dengan pembelian bersih dikurangi persediaan akhir. Angka dari pembelian bersih dari saldo yang bersangkutan di buku besar. Angka-angka kuantitas persediaan awal dan persediaan akhir diperoleh dengan jalan melakukan perhitungan fisik. Harga pokok persediaan dihitung dengan mengalikan kuantitas pada harga pokok per unit. Harga pokok per unit dimana dipakai tergantung pada metode penetapan harga pokok yang dipilih.


Perhatikan bahwa dalam contoh diatas persediaan yang ada di awal periode sudah ditentukan kuantitas maupun harga pokok per unitnya. Dalam praktik, nilai harga pokok persediaan di awal periode tersebut harus ditentukan seperti yang dilakukan pada persediaan akhir.
Dalam menetapkan harga pokok persediaan, ada beberapa macam untuk menetapkannya, yaitu:

Baca Juga : Cara Menilai Dan Melaporkan Persediaan Barang Dagang

METODE FIFO (FIRST IN FIRST OUT)
Jika perusahaan menggunakan metode ini, persediaan akan dihitung atau dinilai dengan harga pembelian paling akhir. Apabila kuantitas pada pembelian ini tidak cukup diterapkan pada perediaan akhir, maka akan diambilkan dari pembelian terakhir berikutnya, demikian seterusnya. Ini sesuai dengan anggapan dalam  metode FIFO bahwa biaya yang akan dibebankan ke laporan laba rugi adalah biaya-biaya yang paling dahulu dikeluarkan. 
Contohnya:


Baca Juga : Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian Beserta Contohnya


METODE LIFO (LAST IN FIRS OUT)

Apabila perusahaan menggunakan metode ini, maka persediaan akhir dinilai berdasarkan ketentuan bahwa harga beli yang lebih awal didahulukan.

Contohnya:


METODE AVERAGE (RATA-RATA)

Apabila perusahaan menggunakan metode ini, maka harga pokok dihitung berdasarkan harga pokok tersedia untuk dijual/kuantitas persediaan tersedia untuk dijual.

Contohnya:



"Kebaikan hati adalah ketidakmampuan untuk tetap tentram,
jika ada orang lain merasa gelisah.
Ketidakmampuan untuk tetap merasa nyaman,
jika ada orang yang merasa tidak nyaman.
Ketidakmampuan untuk berperasaan enak,
apabila seseorang tetangga sedang gundah.

Sumber:
Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat. Jakarta.
Pemahaman Penulis
Makasih atas kunjungannnya!!!. Semoga materinya bermanfaat. Bagi yang ingin berikan saran, langsung aja di koment ya...
Read More

Sunday 7 April 2019

san

MENGENAL INVESTASI JANGKA PANJANG


TUJUAN PENGAJARAN
Tujuan Pengajarannya adalah agar para pembaca dapat :
1.      Menjelaskan pengertian investasi jangka Panjang.
2.      Melakukan pencatatan atas investasi dalam saham.
3.      Melakukan pencatatan atas investasi dalam obligasi.
4.      Melakukan pencatatan atas investasi dalam bentuk penyisihan dana jangka panjang.

PENGERTIAN
Investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas dikategorikan sebagai investasi jangka panjang (long term investment). Investasi ini dilakukan dalam hubungannya dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Berbeda dengan investasi jangka pendek, tujuan investasi jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah atau mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan (investasi dagang). Investasi semacam ini akan tetap dipertahankan sepanjang hubungan usaha masih menguntungkan. Investasi lain, seperti investasi pada properti, dimaksudkan untuk mendapatkan penghasilan dan keuntungan modal (investasi properti).
Investasi jangka panjang mungkin juga dilakukan dengan maksud untuk mengontrol kegiatan perusahaan lain. Istilah control atau pengendalian mengacu pada kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapat manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Investasi jangka panjang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tetapi dalam artikel ini akan digolongkan menjadi:
1.      Investasi dalam saham.
2.      Investasi dalam obligasi.
3.      Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang, misalnya pelunasan obligasi.
4.      Investasi rupa-rupa.
INVESTASI DALAM SAHAM
            Investasi jangka panjang dalam perusahaan lain sering disebut juga penyertaan. Disamping untuk memperoleh tambahan pendapatan, investasi dalam saham biasanya dimaksudkan untuk melakukan control terhadap perusahaan dimana investasi dilakukan. Adanya control dapat ditunjukkan oleh beberapa faktor, misalnya jumlah wakil yang duduk dalam dewan direksi maupun dewan komisaris, partisipasi dalam pengambilan keputusan atau jumlah transaksi yang dilakukan. Petunjuk lain adanya kontrol adalah presentase saham yang dimiliki. Misalnya, apabila suatu perusahaan memiliki lebih dari 50% saham perusahaan lain, maka perusahaan yang disebutkan pertama akan dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan yang disebutkan terakhir. Atas dasar besarnya kontorl yang dapat dilakukan, investasi dalam saham perusahaan lain dapat digolongkan menjadi tiga keadaan yaitu:
1.      Perusahaan yang melakukan investasi tidak dapat melakukan kontorl terhadap perusahaan dimana ia melakukan investasi
2.      Perusahaan induk hanya dapat melakukan sebagian kontrol saja terhadap perusahaan anak, tetapi mempunyai pengaruh yang signifikan.
3.      Perusahaan induk secara pasti dapat melakukan kontrol terhadap perusahaan anak.

PERUSAHAAN INDUK TIDAK DAPAT MELAKUKAN KONTROL
Apabila suatu perusahaan hanya memiliki sebagian kecil saja dari saham yang beredar dan tidak ada petunjuk-petunjuk lain bahwa kontrol itu memang ada, maka investasi ini dicatat dengan metode biaya atau cost method. Perusahaan afiliasi adalah (affiliated companies) adalah dua perusahaan yang mempunyai hubungan kepemilikan tetapi hubungan tersebut tidak mengakibatkan adanya kontrol atau pengaruh yang cukup berarti oleh salah satu perusahaan.
Dalam metode biaya, investasi dicatat sebesar harga perolehannya. Pendapatan dari anak perusahaan anak diakui dan dicatat pada saat dividen telah diputuskan akan dikeluarkan.
Sebagai contoh anggaplah bahwa suatu perusahaan pada tanggal 30 juni 2017 membeli 500 saham PT HUM dengan harga Rp 25.000 (sudah termasuk komisi dan biaya-biaya lain). Jumlah lembar saham yang dibeli hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh saham PT HUM yang beredar. Ayat jurnal yang harus dibuat untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

(D)       Investasi dalam saham                        Rp 25.000      

(K)                   Bank                                                                Rp 25.000

“Investasi tersebut diatas akan selalu dicatat pada harga perolehannya, kecuali terdapat petunjuk bahwa harga saham yang bersangkutan terus menerus mengalami penurunan. Dalam keadaan demikian ayat jurnal penyesuaian perlu dibuat di mana salah satu akun modal di debit dan akun kontra, penyisihan untuk penurunan harga investasi dalam saham, di kredit”.
Dalam metode biaya, laba yang diperoleh PT HUM belum diakui dan dicatat sebagai pendapatan. Tetapi, pada saat PT HUM mengeluarkan dividen, maka bahwa pada tanggal 15 februari 2018 PT HUM memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 5 per lembar saham. Transaksi ini oleh perusahaan yang memiliki 500 saham PT HUM tadi, akan dicatat sebagai berikut:

(D)       Piutang Dividen (Bank)                      Rp 2.500

(K)                   Pendapatan Dividen                                       Rp 2.500

            Anggaplah bahwa pada tanggal 1 maret 2018, saham PT HUM tersebut diatas dijual dengan harga Rp 26.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:

            (D)       Bank                                                                Rp 26.000

            (K)                   Investasi dalam saham                                                Rp 25.000

            (K)                   Keuntungan dari penjualan investasi                          Rp   1.000

PERUSAHAAN INDUK DAPAT MELAKUKAN SEBAGIAN KONTROL
Apabila investasi dalam perusahaan lain tidak cukup besar untuk melakukan kontrol secara penuh, tetapi pada tingkatan tertentu kontrol atau pengaruh yang cukup berarti dapat dilakukan, maka investasi jangka panjang yang bersangkutan dilaporkan dengan metode ekuitas (equity method). Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) tidak dibuat.
Berbeda dengan metode biaya, dalam metode ekuitas bagian laba yang dihasilkan perusahaan anak diakui dan dicatat sebagai penambahan investasi. Apabila dividen dikeluarkan, maka bagian yang diterima dicatat sebagai pengurang. Dengan demikian, saldo akun investasi akan bertambah dengan bagian laba yang dihasilkan dan berkurang dengan dividen yang dibayarkan perusahaan anak. Perhatikan bahwa dalam metode biaya, saldo akun investasi tidak berubah, yaitu sebesar harga perolehan investasi yang bersangkutan.
Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 2 januari 2017, perusahaan HUM membeli 20% saham. Perusahaan PB dengan harga Rp 50.000. Transaksi ini akan dicatat oleh perusahaan HUM sebagai berikut:

(D)       Investasi dalam saham            Rp 50.000

(K)                   Bank                                                    Rp 50.000

            Anggaplah kemudian bahwa selama tahun 2017 perusahaan PB memperoleh laba sebesar Rp 40.000. Kejadian ini akan dicatat oleh perusahaan HUM sebagai berikut:

            (D)       Investasi dalam saham                        Rp 8.000

            (K)                   Pendapatan dari investasi                               Rp 8.000

            Pendapatan dari investasi sebesar Rp 8.000 dihitung sebagai 20% x Rp 40.000 = Rp 8.000. Apabila pada tanggal 1 maret 2018 perusahaan PB mengeluarkan dividen kepada seluruh pemegang saham dengan jumlah Rp 20.000, maka bagian perusahaan HUM sebesar Rp 4.000 (20% dari Rp 20.000) akan dicatat dalam buku perusahaan yang terakhir ini sebagai berikut:

            (D)       Piutang dividen                                   Rp 4.000

            (K)                   Investasi dalam saham                                    Rp 4.000

PERUSAHAAN DAPAT MELAKUKAN KONTROL SECARA PENUH
Apabila jumlah pemilikan saham suatu perusahaan lebih besar dari 50% hak suara perusahaan lain maka dianggap perusahaan tersebut dapat untuk melakukan kontrol dan kedua perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan. Untuk itu, laporan keuangan kedua perusahaan tersebut harus dikonsolidasikan. Laporan keuangan konsolidasi antara perusahaan induk dan anak disebut laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements).

            (D)       Piutang Dividen (Bank)                      Rp 2.500

            (K)                   Pendapatan Dividen                                       Rp 2.500

INVESTASI DALAM OBLIGASI
Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakikatnya adalah surat pengakuan utang. Obligasi ini berbentuk surat dengan mencantumkan nilai nominal dan bunga yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengeluarkan obligasi mrngakui berutang kepada pemegang obligasi. Obligasi pada umumnya dapat dibeli di bursa atau membelinya secara langsung dari persuahaan yang mengeluarkan. Mereka yang memiliki obligasi disebut pemegang obligasi. Biasanya investasi dalam surat berharga ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam jangka panjang.
Seperti halnya dengan saham, disamping harga yang dibayarkan kepada penjual, termasuk dalam harga perolehan obligasi adalah biaya-biaya lain yang diperlukan untuk mendapatkannya, misalya komisi makelar. Obligasi yang dibeli dicatat pada harga perolehannya. Apabila obligasi dibeli diantara dua saat pembayaran bunga, maka bunga yang sudah berjalan akan diperhitungkan dalam harga jual. Tetapi bunga ini tidak boleh dimasukkan sebagai komponen harga perolehan.
            Sebagai contoh, pada tanggal 1 Maret 2017 sebuah perusaahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan ONE yang bernilai nominal Rp 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp 9.024.000 atau Rp 90.240 per lembar. Obligasi ini jatuh tempo pada tanggal 1 April 2022, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun pada tanggal 1 April dan 1 Oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk pembelian obligasi ini dhitung sebagai berikut:

            Harga obligasi                                                             Rp 9.024.000

            Bunga yang sudah berjalan                                         Rp    500.000

            5/12 x 12% x Rp 10.000.000                                      Rp 9.524.000

Oleh karena bunga obligasi yang dibayar setiap pada tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran terakhir sebelum terjadinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 2016. Dengan demikian, pada saat pembelian bunga sudah berjalan adalah lima bulan, yakni dari tanggal 1 Oktober 2016 sampai dengan 1 Maret 2017. Bunga selama lima bulan, seperti dalam perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. Jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambahkan pada harga obligasi Rp 500.000. Jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambahkan pada harga obligasi. Ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:

(D)       Investasi dalam obligasi

(D)       Pendapatan bunga

(K)                   Bank

Pada tanggal 1 April 2017 perusahaan ONE membayarkan bunga setelah tahunnya. Untuk 100 lembar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar : 6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 600.000. Ayat jurnal yang dibuat sebagai berikut:

(D)       Bank                                        Rp 600.000

(K)       Pendapatan bunga                                           Rp 600.000

Pada tanggal 1 Oktober 2017, bunga sebesar Rp 600.000 akan diterima lagi dari perusahaan ONE dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat untuk itu. Pada tanggal 31 Desember 2017; saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk periode 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2017 (3 bulan). Jumlahnya adalah 3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan adalah sebagai berikut:

            (D)       Bunga yang masih harus diterima       Rp 300.000

            (K)                   Pendapatan bunga                                           Rp 300.000

AMORTISASI AGIO/DISAGIO
            Di samping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat terhadap perbedaan antara nilai nomilan obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat ditulisan sebelumnya, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp 10.000.000, sedangkan obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp 9.024.000.
            Selisih lebih nominal nilai obligasi dengan harga pokok pembeliannya disebut disagio (discount). Apabila nilai nominal lebih kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar Rp 10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, berarti disagio harus sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali. Perlakuan tersebut kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga jika agio) harus diamortisasikan sedemikian rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, akun investasi bersaldo sebesar nilai nominal obligasi. Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang dijelaskan dibawah ini :

            Nilai Nominal                                                                          Rp 10.000.000

            Harga Perolehan Obligasi                                                               9.024.000

            Disagio Obligasi                                                                      Rp      976.000

            Jangka Waktu Pemilikan (1 Maret 2017 sampai

            dengan 1 April 2022)                                                                    61 bulan

            Amortisasi Disagio per bulan Rp 976.000 : 61                       Rp        16.000   

            Amortisasi Disagio per Lembar Obligasi per

            Bulan (Rp 16.000 : 100)                                                         Rp             160

            Amortisasi disagio untuk tahun 2017 (10 bulan) terhadap 100 lembar obligasi adalah 10 x 100 x Rp 16 = Rp 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat amortisasi disagio sebagai berikut:

            (D)       Investasi dalam obligasi                      Rp 160.000

            (K)                   Pendapatan bunga                                           Rp 160.000

            Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap-tiap tahun, maka pada saat jatuh tempo, akun investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp 10.000.000. Jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi dibayar kembali oleh perusahaan yang mengeluarkannya.

PENJUALAN INVESTASI DALAM OBLIGASI
            Apabila obligasi dijual, maka bukan harga pokoknya yang dikreditkan dari akun investasi. Harga pokok ini setiap akhir tahun telah disesuaikan dengan amortisasi disagio atau agio yang ada. Jumlah yang dikreditkan dari akun investasi adalah harga pokok ditambah atau dikurangi dengan amortisasi disagio atau agio yang telah dilakukan.
            Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 1 Juni 2019, 50 lembar dari obligasi dalam contoh diatas dijual dengan harga Rp 4.750.000. Nilai buku (carrying amount) dan jumlah yang diterima dari obligasi adalah sebagai berikut:

            Nilai Buku Pada Saat Penjualan:                                       

            Harga Pokok Obligasi: 50 x Rp 90.240                      =          Rp       4.512.000                  

            Amortisasi Disagio Dalam Tahun 2017                      =                            80.000

            Amortisasi Disagio Dalam Tahun 2018                      =                            96.000                 

            Amortisasi Disagio Dalam Tahun 2019

            (sampai dengan 1 Juni 2019)                                      =                            40.000

            Nilai Buku Pada Saat Penjualan                                 =          Rp       4.728.000

            Jumlah Yang Diterima Dari Penjualan:

            Harga Penjualan                                                          =          Rp       4.750.000

            Bunga Yang Sudah berjalan       

            (2/12 x 12% x Rp 5.000.000)                                      =                          100.000

            Jumlah Yang Diterima                                                =          Rp       4.850.000

            Harga pokok 50 lembar yang dijual adalah Rp 4.512.000 oleh karena harga pokok per lembar adalah Rp 90.240. Amortisasi disagio untuk tahun 2017, 2018, 2019 masing-masing Rp 80.000, Rp 96.000, Rp 40.000. Jumlah-jumalah ini akan didaptkan apabila kita mengalikan lembar obligasi yang dijual dengan amortisasi disagio per lembar obligasi dan jumlah bulan dalam tahun yang bersangkutan. Amortisasi untuk tahun 2019 misalnya didapat dari perhitungan sebagai berikut:

            Amortisasi Disagio = 50 lembar x 5 bulan x Rp 160 = Rp 40.000

            Bunga yang sudah berjalan , sejak pembayaran terakhir adalah dua bulan yaitu dari 1 April sampai 1 Juni 2019. Bunga ini, yang jumlahnya Rp 100.000, merupakan hak penjual dan oleh karena itu ditambahkan sebagai jumlah yang akan diterima. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:

            (D)       Investasi dalam obligasi                      Rp 40.000

            (K)                   Pendapatan bunga                                           Rp 40.000


(D)       Bank                                                                Rp 4.850.000

(K)                   Investasi dalam obligasi                                              Rp 4.728.000

(K)                   Pendapatan bunga                                                       Rp    100.000

(K)                   Keuntungan dari penjualan investasi                          Rp      22.000

            Ayat jurnal mencatat amortisasi disagio tahun 2019 yang belum dicatat. Ayat jurnal untuk amortisasi hanya dibuat tiap-tiap akhir tahun. Keuntungan dari penjualan investasi sebesar Rp 22.000 merupakan selisih antara harga penjualan (Rp 4.750.0000) dengan nilai buku obligasi (Rp 4.728.000). Apabila harga penjualan lebih kecil dari nilai bukunya maka perusahaan akan menderita rugi dari penjualan tadi.

PENYISIHAN DANA UNTUK TUJUAN JANGKA PANJANG
Perusahaan pada umumnya menyisihkan kas yang dimiliki untuk tujuan tertentu. Kas yang disisihkan akan dicatat dalam akun tersendiri, dan terpisah dari akun kas. Contoh dari dana yaitu dana pelunasan obligasi (bond sinking fund), dana penarikan saham (stock redemption fund), dana pelunasan pabrik (plant expansion fund) dan lain-lain. Pada umumnya penyisihan dana berkaitan dengan pembentukan cadangan yang berasal dari laba ditahan.
            Dana ini apabila digunakan untuk tujuan-tujuan jangka panjang, akan dogolongkan sebagai investasi jangka panjang. Pada saat dana dibuat, maka berarti ada uang kas yang disisihkan, misalnya dengan memasukkannya ke dalam rekening yang terpisah. Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 2 Januari 2017, pimpinan perusahaan memutuskan akan mengadakan dana perluasan pabrik. Caranya adalah dengan menyisihkan uang kas setiap bulan sebesar Rp 2.000.
            Penyisihan untuk bulan Januari 2017 dilakukan pada tanggal 2 Januari 2017. Ayat jurnal yang harus dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:

            (D)       Dana perluasan pabrik-kas                  Rp 2.000

            (K)                   Bank                                                                Rp 2.000

            Ayat jurnal seperti diatas akan selalu dibuat setiap melakukan penyisihan. Seperti yang terlihat dalam jurnal diatas, akun dana perluasan pabrik-kas di debit sebesar Rp 2.000 untuk penyisihan yang dilakukan. Kata tambahan “Kas” diperlukan dalam akun dana perluasan pabrik untuk menunjukkan dalam bentuk apa dana yang bersangkutan di tanamkan. Anggaplah kemudian bahwa pada tanggal 1 Juli 2017 sejumlah Rp 8.000 dari dana perluasan pabrik ini ditanamkan dalam saham PT SEMEN BOSOWA, maka ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:

            (D)       Dana perluasan pabrik-saham                                     Rp 8.000

            (K)                   Dana perluasan pabrik-kas                                                      Rp 8.000

            Apabila ada dividen yang diterima dari PT SEMEN BOSOWA, maka hasilnya akan menambah dana perluasan pabrik. Sebagai contoh anggaplah bahwa pada tanggal 1 Oktober 2017 dari penanaman tersebut diatas diterima dividen dari PT SEMEN BOSOWA sejumlah Rp 800.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebgai berikut:

            (D)       Dana perluasan pabrik-kas                                          Rp 800

            (K)                   Pendapatan dari dana perluasan pabrik                                  Rp 800

Pada saat dana yang sudah terkumpul betul-betul digunakan untuk membangun perluasan pabrik, maka akun dana ini akan di kredit untuk menghapuskannya.

INVESTASI JANGKA PANJANG RUPA-RUPA
Investasi jangka panjang bukan hanya saham dan obligasi melainkan ada beberapa bentuk seperti asuransi jiwa (life insurance), investasi dalam tanah, dan lain-lain. Beberapa jenis asuransi jiwa tertentu memuat ketentuan bahwa apabila polis asuransi tadi dihentikan, tidak oleh tertanggung meninggal, maka kepada perusahaan akan dibayarkan sejumlah uang tertentu disebut dengan nilai tunai asuransi (cash surrender value). Nilai yang akan diterima dari perusahaan asuransi apabila polis dihentikan inilah yang dicatat sebagai investasi jangka panjang.

Setiap premi asuransi yang dibayarkan akan terdiri dari dua bagian, yakni penambahan nilai tunai asuransi dan beban asuransi. Perhatikan ayat jurnal di bawah ini:

(D)       Investasi dalam asuransi jiwa              Rp 30.000

(D)       Beban Asuransi                                                           Rp 180.000

(K)                   Bank                                                                Rp 210.000
Ayat jurnal diatas digunakan untuk mencatat pembayaran premi asuransi tahun 2017, dimana Rp 30.000 di antaranya merupakan kenaikan dalam nilai tunai asuransi dan sisanya Rp 180.000, adalah beban asuransi tahun yang bersangkutan. Untuk memperoleh berapa bagian yang merupakan beban dan berapa bagian yang merupakan kenaikan nilai tunai asuransi diperlukan perhitungan yang spesifik. Apabila polis asuransi dihentikan, maka saldo akun investasi dalam asuransi jiwa di kredit dan kas di debit. Apabila pegawai yang menjadi tertanggung dalam asuransi jiwa ini meninggal, maka kas akan didebit sebesar nilai yang dipertanggungjawabkan yang diterima dari perusahaan asuransi, akun investasi dalam asuransi jiwa akan dikredit sebesar saldonya sehingga menjadi nol, dan selisihnya akan dikredit kea kun utang kepada keluarga pegawai yang meninggal.
Tanah yang dibeli tetapi tidak dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan usaha dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang. Maksud dari pembelian tanah yang demikian ini, biasanya adalah untuk memperoleh keuntungan apabila suatu saat dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Ayat jurnal yang perlu dibuat pada waktu tanah dibeli tidak berbeda dengan ayat jurnal untuk memperoleh jenis investasi yang lain, yaitu debit akun investasi dalam tanah dan kredit kas sebesar pengeluaran yang dilakukan, termasuk biaya tambahannya. Pada waktu dijual, akun investasi dalam tanah di kredit sebesar saldonya, kas di debit sebesar uang yang diterima dan sisanya merupakan laba atau rugi dari penjualan tanah tadi.

Read More

Followers